6100-06
Czmeditech
Stainless Steel medis
CE/ISO: 9001/ISO13485
Fedex. Dhl.tnt.ems.etc
Tersedianya: | |
---|---|
Kuantitas: | |
Deskripsi produk
Tujuan dasar fiksasi fraktur adalah untuk menstabilkan tulang yang retak, untuk memungkinkan penyembuhan cepat tulang yang terluka, dan untuk mengembalikan mobilitas dini dan fungsi penuh dari ekstremitas yang terluka.
Fiksasi eksternal adalah teknik yang digunakan untuk membantu menyembuhkan tulang yang patah parah. Jenis perawatan ortopedi ini melibatkan pengamanan fraktur dengan perangkat khusus yang disebut fixator, yang merupakan eksternal ke tubuh. Menggunakan sekrup tulang khusus (biasa disebut pin) yang melewati kulit dan otot, fixator terhubung ke tulang yang rusak untuk membuatnya tetap selaras saat sembuh.
Perangkat fiksasi eksternal dapat digunakan untuk menjaga tulang patah stabil dan sejajar. Perangkat dapat disesuaikan secara eksternal untuk memastikan tulang tetap dalam posisi optimal selama proses penyembuhan. Perangkat ini biasanya digunakan pada anak -anak dan ketika kulit di atas fraktur telah rusak.
Ada tiga jenis dasar fixator eksternal: fixator uniplanar standar, fixator cincin, dan fixator hibrida.
Banyak perangkat yang digunakan untuk fiksasi internal dibagi secara kasar menjadi beberapa kategori utama: kabel, pin dan sekrup, pelat, dan kuku atau batang intramedullary.
Staples dan klem juga digunakan sesekali untuk osteotomi atau fiksasi fraktur. Cangkok tulang autogenous, allografts, dan pengganti cangkok tulang sering digunakan untuk pengobatan cacat tulang dari berbagai penyebab. Untuk fraktur yang terinfeksi serta untuk pengobatan infeksi tulang, manik -manik antibiotik sering digunakan.
Spesifikasi
Fitur & Manfaat
Blog
Fraktur pinggul adalah masalah ortopedi yang umum, terutama pada orang lanjut usia. Fraktur ini dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan, dan manajemennya seringkali rumit. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengelola fraktur pinggul adalah fixator eksternal femoral proksimal aksial dinamis (DAPFFEF). Dalam artikel ini, kami akan memberikan gambaran komprehensif DAPFFEF, termasuk indikasi, teknik, komplikasi, dan hasilnya.
Fraktur pinggul adalah masalah kesehatan masyarakat utama, dengan perkiraan 1,6 juta kasus terjadi di seluruh dunia setiap tahun. Fraktur ini dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi, terutama pada pasien usia lanjut. Manajemen patah tulang pinggul seringkali rumit, dan berbagai teknik bedah digunakan untuk mengelolanya. Salah satu teknik ini adalah fixator eksternal femoral proksimal aksial dinamis (DAPFFEF).
Sebelum membahas Dapffef, penting untuk memahami anatomi pinggul. Sendi pinggul adalah sendi ball-and-socket, yang terdiri dari asetabulum panggul dan kepala femoralis. Leher femoralis menghubungkan kepala femoralis ke poros femoralis. Femur proksimal adalah bagian dari tulang paha yang paling dekat dengan sendi pinggul.
Fixator eksternal femoral proksimal aksial dinamis adalah perangkat yang digunakan untuk menstabilkan fraktur tulang paha proksimal. Perangkat ini terdiri dari satu set pin atau sekrup yang dimasukkan ke dalam tulang paha proksimal dan terhubung ke bingkai eksternal. Bingkai memberikan stabilitas pada tulang yang retak, memungkinkannya sembuh.
DAPFFEF digunakan untuk mengobati fraktur tulang paha proksimal, termasuk fraktur subkapital, fraktur intertrochanteric, dan fraktur subtrochanteric. Ini juga digunakan untuk mengobati non-serikat dan malunion tulang paha proksimal.
Teknik Dapffef melibatkan penyisipan pin atau sekrup ke dalam tulang paha proksimal, yang kemudian dihubungkan ke bingkai eksternal. Pin atau sekrup dimasukkan dengan cara yang memungkinkan mereka bertindak sebagai lengan tuas, memberikan kompresi dinamis pada tulang yang retak. Bingkai disesuaikan untuk mencapai tingkat kompresi yang diinginkan.
Keuntungan dari DAPFFEF termasuk kemampuannya untuk memberikan fiksasi femur proksimal yang stabil, kemampuannya untuk memberikan kompresi dinamis pada tulang yang patah, dan kemampuannya untuk memungkinkan penurunan berat badan dini. Faktor -faktor ini dapat menyebabkan peningkatan hasil dan waktu pemulihan yang lebih cepat untuk pasien.
Komplikasi DAPFFEF termasuk infeksi saluran pin, non-serikat, malunion, hilangnya reduksi, dan kegagalan implan. Komplikasi ini dapat dikelola dengan perawatan yang tepat, termasuk antibiotik, operasi revisi, dan pengangkatan fixator.
Hasil DAPFFEF telah dipelajari dalam beberapa uji klinis. Percobaan ini telah menunjukkan bahwa DAPFFEF dapat memberikan fiksasi yang stabil dari tulang paha proksimal, memungkinkan hasil penahan berat badan dan lebih baik untuk pasien.
Fixator eksternal femoral proksimal aksial dinamis adalah teknik bedah yang digunakan untuk menstabilkan fraktur tulang paha proksimal. Ini memberikan fiksasi yang stabil dan kompresi dinamis pada tulang yang patah, memungkinkan hasil penahan berat badan dan lebih baik untuk pasien. Komplikasi dapat terjadi, tetapi dapat dikelola dengan perawatan yang tepat.